DIBUKA PELUANG MENJADI RESELLER (AGEN)
Kami membuka peluang menjadi Reseller atau Agen untuk produk-produk seafood kami dengan produk utama:
- Seafood olahan "ENJOY SEAFOOD"
- Fillet Dori Premium
- Bandeng Tanpa Duri
- Cumi Clean, Ring
- Kakap Fillet
- dll
Silahkan hubungi kami di:
081330684620
e-mail: yudo@skmseafood.com
yudo_ndeso
Jumat, 10 Agustus 2012
Waktu Sholat Menurut Ilmu Pengobatan Cina
Gerakan yang Anda selalu lakukan ketika shalat, baik itu rukuk, sujud, maupun duduk merupakan gerakan yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat merupakan obat dari berbagai jenis penyakit. Ilmuwan China yang belajar Pengobatan Ilmu China pun mengungkapkan berbagai macam manfaat shalat bagi kesehatan berdasarkan waktu pelaksanaannya.
Berikut penjabaran Shalat dalam perspektif Pengobatan Ilmu Cina
Sholat Subuh
Pukul 05.00-06.00 saat shalat subuh merupakan waktu yang baik untuk menerapi pencernaan.
Sholat Zuhur
Pada waktu shalat zuhur, ada energi api yang keluar pada dari pukul 12.00 WIB sampai sore yang bermanfaat bagi jantung dan ginjal.
Sholat Ashar
Dalam gerakan sholat ashar, terdapat siklus dari panas ke dingin yang berguna bagi terapi kandung kemih. Secara alamiah, gerakan shalat ashar ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh kita.
Sholat Magrib
Ada energi air yang keluar pada pukul 18.00 WIB setelah terbenamnya matahari. Menurut Pengobatan ilmu cina waktu maghrib yang disertai gerakan shalat sekaligus menerapi ginjal.
Sholat Isya'
Shalat isya dilakukan setelah matahari terbenam. Waktu ini disebut dapat mengurangi kelebihan energi. Dan, ada energi kayu yang keluar pada pukul 23.00 WIB yang mampu menghancurkan racun-racun di tubuh. Menurut Pengobatan ilmu cina, racun itu dibakar kayu untuk membuang racun di otak
Sholat Tahajud
Ilmuwan China menyebut sembilan gerakan sholat sebagai gerakan suprayoga karena energi itu akan masuk ke syaraf di tangan dan cara yang paling tepat untuk menangkap energi itu. Karena itulah, saat kita melakukan takbir waktu mengawali sholat dan takbir waktu bangun dari ruku, di situlah energi masuk.
MENUTUP AURAT MUSIMAN
Menutup
Aurat Hanya Musiman
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan
salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Jika melihat berbagai berita
infotainment dari kalangan selebriti, kita akan jumpai para artis mulai sadar
untuk tidak buka-bukaan aurat di bulan suci Ramadhan. “Saya mau berpakaian
tidak ketat lagi di bulan suci”, kira-kira seperti itu penuturan sebagian
artis. Ada juga yang mulai sadar bukan karena niatan ingin jadi baik, namun berhubung
karena ada orderan sehingga ia pun harus berbusana religi. Namun sayangnya,
selepas ramadhan, aurat pun kembali diumbar. Sungguh sayang seribu sayang,
ibadah seakan-akan menjadi musiman saja.
Kewajiban Berjilbab itu Setiap Saat
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ
لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِLihatlah
saudariku, bagaimana kewajiban jilbab ini disebutkan langsung pada wahyu yang
datang dari langit. Allah Ta’ala berfirman,
كَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ
يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا
يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59).
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ
مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dar
padanya.” (QS. An Nuur: 31). Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar,
Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan
adalah wajah dan kedua telapak tangan. Berarti selain wajah dan telapak tangan
termasuk aurat yang wajib ditutupi.
Suatu perkara yang dikatakan wajib
tentu saja bukan hanya dikenakan musiman. Sebagaimana halnya shalat, jika
diperintahkan dan itu wajib, tentu saja diwajibkan setiap saat dan bukan hanya
satu waktu. Renungkanlah!
Tidak Menutup Aurat Termasuk Dosa
Besar
Sebagaimana diterangkan di atas
bahwa aurat wanita muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak
tangan. Lantas apa akibatnya jika yang ditampakkan adalah aurat yang lebih
daripada itu? Sebagaimana kita lihat kelakukan sebagian wanita yang sudah lepas
keindahan sifat malu pada diri mereka, mereka masih memamerkan rambut yang elok
dan paha.
Disebutkan dalam sebuah hadits dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ
أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا
النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ
رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk
neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti
ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi
telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka,
kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan
masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama
perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ
مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا
وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ
“Wanita-wanita yang berpakaian
tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia
memandangnya, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati aromanya.
Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun.” (HR. Malik dalam
al-Muwaththa’ riwayat Yahya Al Laits, no. 1624)
Para ulama ketika menjelaskan apa
yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi telanjang, mereka maksudkan
adalah wanita yang menutup sebagian badannya, dan menampakkan sebagiannya.
Artinya, wanita seperti ini auratnya terbuka. Contohnya saja adalah wanita yang
berpakaian rok mini, atau menampakkan keelokan rambutnya. Ulama lainnya
mengatakan bahwa maksud wanita berpakaian tetapi telanjang adalah memakai
pakaian yang tipis sehingga terlihat warna kulitnya.
Sungguh, sifat-sifat wanita semacam
ini sudah banyak kita temukan di akhir zaman. Bahkan sungguh mereka tidak punya
rasa malu lagi untuk menampakkan auratnya. Padahal perbuatan ini adalah dosa
besar karena di akhir-akhir hadits sampai diancam tidak akan mencium bau surga.
Apalagi jika perbuatan ini dilakukan public figure, tentu saja ancamannya lebih
parah karena perbuatannya dicontoh orang lain. Dan setiap perbuatan dosa yang
dicontoh orang lain tentu saja orang yang beri contoh akan menanggung dosanya
pula. Allah Ta’ala telah menyebutkan dalam surat Yasin,
وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا
وَآَثَارَهُمْ
“Dan Kami menuliskan apa yang
telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan” (QS. Yasin:
12). Maksud ayat ini adalah Allah Ta’ala akan mencatat setiap amalan yang
dilakukan oleh seorang hamba dan bekas-bekas dari amalannya yang berpengaruh
pada yang lainnya. Artinya, jika amalan kebaikan yang ia diikuiti oleh orang
lain, maka itu akan dicatat sebagai kebaikan baginya pula. Begitu pula yang
terjadi jika kejelekan yang ia lakukan diikuti oleh orang lain. Sebagaimana
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً
حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا
وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً
سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا
وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ
“Barangsiapa melakukan suatu
amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya
ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan
mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa melakukan
suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat
baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya
sedikitpun.” (HR. Muslim no. 1017). Semoga menjadi renungan di dalam qolbu.
Puasa Bisa Jadi Tidak Bernilai
Gara-Gara Tidak Berjilbab
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ
الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang
berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut melainkan hanya
rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad 2/373. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
mengatakan bahwa sanadnya jayyid). Hal ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan
bukanlah dengan menahan lapar dan dahaga saja. Namun puasa juga hendaknya
dilakukan dengan menahan diri dari hal-hal yang diharamkan. Yang termasuk
maksiat adalah buka-bukaan aurat dan meninggalkan shalat. Ini adalah maksiat.
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan
wejangan, “Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan
lisanmu turut berpuasa, yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan
haram serta janganlah engkau menyakiti tetanggamu. Bersikap tenang dan
berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari
tidak berpuasamu sama saja.”
Itulah sejelek-jelek puasa yang
hanya menahan lapar dan dahaga saja ketika berpuasa, sedangkan maksiat masih
terus jalan, masih buka-buka aurat dan enggan berjilbab. Kesadaran untuk
berhenti dari maksiat tak kunjung datang. Ucapan sebagian salaf berikut patut
jadi renungan,
أَهْوَنُ الصِّيَامُ تَرْكُ
الشَّرَابِ وَ الطَّعَامِ
“Tingkatan puasa yang paling rendah
adalah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”
Berbagai Alasan Enggan Berjilbab
Berbagai alasan sering dikemukakan
oleh para wanita yang masih enggan berjilbab. Coba perhatikan beberapa alasan
mereka:
Pertama: Yang penting hatinya dulu yang dihijabi.
Alasan, semacam ini sama saja dengan
alasan orang yang malas shalat lantas mengatakan, “Yang penting kan hatinya.”
Inilah alasan orang yang punya pemahaman bahwa yang lebih dipentingkan adalah
amalan hati, tidak mengapa seseorang tidak memiliki amalan badan sama sekali.
Inilah pemahaman aliran sesat “Murji’ah” dan sebelumnya adalah “Jahmiyah”. Ini
pemahaman keliru, karena pemahaman yang benar sesuai dengan pemahaman Ahlus
Sunnah wal Jama’ah, “Din dan Islam itu adalah perkataan dan amalan, yaitu [1]
perkataan hati, [2] perkataan lisan, [3] amalan hati, [4] amalan lisan dan [5]
amalan anggota badan''.
Imam Asy Syaafi’i rahimahullah
menyatakan,
الإيمان قول وعمل يزيد بالطاعة وينقص
بالمعصية
“Iman itu adalah perkataan dan
perbuatan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.”
Jadi tidak cukup iman itu dengan
hati, namun harus dibuktikan pula dengan amalan.
Kedua: Bagaimana jika berjilbab namun masih menggunjing.
Alasan seperti ini pun sering
dikemukakan. Perlu diketahui, dosa menggunjing (ghibah) itu adalah dosa
tersendiri. Sebagaimana seseorang yang rajin shalat malam, boleh jadi dia pun
punya kebiasaan mencuri. Itu bisa jadi. Sebagaimana ada kyai pun yang suka
menipu. Ini pun nyata terjadi.
Namun tidak semua yang berjilbab
punya sifat semacam itu. Lantas kenapa ini jadi alasan untuk enggan berjilbab?
Perlu juga diingat bahwa perilaku individu tidak bisa menilai jeleknya orang
yang berjilbab secara umum. Bahkan banyak wanita yang berjilbab dan akhlaqnya
sungguh mulia. Jadi jadi kewajiban orang yang hendak berjilbab untuk tidak
menggunjing.
Ketiga: Belum siap mengenakan jilbab.
Kalau tidak sekarang, lalu kapan
lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa nanti jika sudah pipi keriput
dan rambut beruban? Setan dan nafsu jelek biasa memberikan was-was semacam ini,
supaya seseorang menunda-nunda amalan kebaikan.
Ingatlah kita belum tentu tahu jika
besok shubuh kita masih diberi kehidupan. Dan tidak ada seorang pun yang tahu
bahwa satu jam lagi, ia masih menghirup nafas. Oleh karena itu, tidak pantas
seseorang menunda-nunda amalan. “Oh nanti saja, nanti saja”. Ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma memberi nasehat yang amat bagus,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ
، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ
لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ .
“Jika engkau berada di waktu
sore, janganlah menunggu-nunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi,
janganlah menunggu-nunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang
masa sakitmu. Manfaatkan pula masa hidupmu sebelum datang kematianmu” (HR.
Bukhari no. 6416). Nasehat ini amat bagus bagi kita agar tidak menunda-nunda
amalan dan tidak panjang angan-angan.
Jika tidak sekarang ini, mengapa
mesti menunda berhijab besok dan besok lagi. Seorang da’i terkemuka mengatakan
nasehat 3 M, “Mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini, mulai dari hal yang
kecil”.
Jika Sadar Hanya Di Bulan Ramadhan?
Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah
ibarat bunga yang mekar pada waktu musimnya saja. Ibadah shalat 5 waktu, shalat
jama’ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi
ibadah musiman. Namun sudah seharusnya amalan-amalan tadi di luar bulan
Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, “Sejelek-jelek
kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah) hanya pada bulan Ramadhan saja.”
Ingatlah
pula pesan dari Ka’ab bin Malik, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas
terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat
pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).”
Semoga Allah beri taufik dan sungguh
hidayah itu begitu indah. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush
sholihaat.
Disusun di Panggang-GK, 20 Sya’ban
1431 H (1 Agustus 2010)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Inilah Obat Kanker Paling Ampuh yang Disembunyikan Bertahun-tahun
Buat Kalian Yang Suka Tulisan uniqpost , Jangan Lupa Like uniqpost fan page ! Klik disini
Dan juga jika kamu suka, Follow Twitter uniqpost, Klik disini !
Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia.
Buah Sirsak
Tapi kenapa kita tidak tahu ?
Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat2nya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia…
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon graviola ini.
Pohonnya rendah, di brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa inggrisnya “soursop”. Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.
Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi orang2 amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah : jauh dipedalaman hutan amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.
Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :
• Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, Tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
• Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
• Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
• Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak ( sari ) buah ini adalah
• Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
• Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan.
• Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat.
Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini ? jawabnya adalah : begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : Kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.
Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa?
Dibawah undang2 federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan.
Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/cloning dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigt jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.
Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengupulkan bahan2 alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar risetdari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.
The National Cancer Institute
mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.
Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsure kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.
Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah : Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif : rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pancreas, dan Paru2.
Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga2 tersebut di atas.
Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang2 pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika.
Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.
Untuk pencegahan:
disarankan makan atau minum jus buah sirsak.
Untuk penyembuhan:
- 10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap
dan air tinggal 1 gelas saja.
- Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
- Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi.
Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkhasiat.
Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi,
bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal
dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal.
Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel sel yang normal.
Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.
Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy : New Cancer Killers, Safe as Mother’s Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science Institute.
Artikel ini hasil terjemahan Health Science Institute.
Buat yang masih ragu, apa salahnya kita mencoba, makan buah kan ga berbahaya . ga kayak makan ratjun :p , tapi ingat yang berlebihan itu tidak baik.
DAN SEKALI LAGI PLEASE, JANGAN MINUM OBAT YANG KATANYA MENGCLAIM MENGANDUNG SIRSAK. MAKAN DAN MINUMLAH JUS BAHAN ASLI ALAMI SIRSAK .
SYIRIK YANG SERING DIUCAPKAN
Kaum muslimin yang semoga selalu
mendapatkan taufiq Allah Ta’ala. Kita semua telah mengetahui bahwa Allah
adalah satu-satunya Rabb (Tuhan) alam semesta, Yang menciptakan kita dan
orang-orang sebelum kita, Yang menjadikan bumi sebagai hamparan untuk kita
mencari nafkah, dan Yang menurunkan hujan untuk menyuburkan tanaman sebagai
rizki bagi kita. Setelah kita mengetahui demikian, hendaklah kita hanya
beribadah kepada Allah semata dan tidak menjadikan bagi-Nya tandingan/sekutu
dalam beribadah. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (Al
Baqarah [2]: 22)
Lebih samar dari jejak
semut di atas batu hitam di tengah kegelapan malam
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma –yang sangat luas dan mendalam ilmunya- menafsirkan ayat di atas
dengan mengatakan,”Yang dimaksud membuat sekutu bagi Allah (dalam ayat
di atas, pen) adalah berbuat syirik. Syirik adalah suatu perbuatan
dosa yang lebih sulit (sangat samar) untuk dikenali daripada jejak semut
yang merayap di atas batu hitam di tengah kegelapan malam.”
Kemudian Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma mencontohkan perbuatan syirik yang samar tersebut seperti, ‘Demi
Allah dan demi hidupmu wahai fulan’, ‘Demi hidupku’ atau ‘Kalau
bukan karena anjing kecil orang ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu’
atau ‘Kalau bukan karena angsa yang ada di rumah ini tentu datanglah
pencuri-pencuri itu’, danucapan seseorang kepada kawannya ‘Atas kehendak
Allah dan kehendakmu’, juga ucapan seseorang‘Kalau bukan karena Allah
dan karena fulan’.
Akhirnya beliau radhiyallahu
‘anhuma mengatakan, ”Janganlah engkau menjadikan si fulan (sebagai
sekutu bagi Allah, pen) dalam ucapan-ucapan tersebut. Semua ucapan ini
adalah perbuatan SYIRIK.” (HR. Ibnu Abi Hatim) (Lihat Kitab Tauhid,
Syaikh Muhammad At Tamimi)
Itulah syirik. Ada
sebagian yang telah diketahui dengan jelas seperti menyembelih, bernadzar,
berdo’a, meminta dihilangkan musibah (istighotsah) kepada selain Allah.
Dan terdapat pula bentuk syirik (seperti dikatakan Ibnu Abbas di atas) yang
sangat sulit dikenali (sangat samar). Syirik seperti ini ada 2 macam. Pertama,
syirik dalam niat dan tujuan. Ini termasuk perbuatan yang samar karena niat
terdapat dalam hati dan yang mengetahuinya hanya Allah Ta’ala. Seperti
seseorang yang shalat dalam keadaan ingin dilihat (riya’) atau didengar
(sum’ah) orang lain. Tidak ada yang mengetahui perbuatan seperti ini
kecuali Allah Ta’ala.
Kedua, syirik yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Syirik
seperti ini adalah seperti syirik dalam ucapan (selain perkara i’tiqod/keyakinan).
Syirik semacam inilah yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Karena
kesamarannya lebih dari jejak semut yang merayap di atas batu hitam di tengah
kegelapan malam. Oleh karena itu, sedikit sekali yang mengetahui syirik seperti
ini secara jelas. (Lihat I’anatul Mustafid bisyarh Kitabut Tauhid, hal.
158, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan)
Berikut ini akan disebutkan beberapa
contoh syirik yang masih samar, dianggap remeh, dan sering diucapkan dengan
lisan oleh manusia saat ini.
# Mencela Makhluk yang
Tidak Dapat Berbuat Apa-apa
Perbuatan seperti ini banyak
dilakukan oleh kebanyakan manusia saat ini –barangkali juga kita-. Lidah ini
begitu mudahnya mencela makhluk yang tidak mampu berbuat sedikit pun, seperti
di antara kita sering mencela waktu, angin, atau pun hujan. Misalnya dengan
mengatakan, ‘Bencana ini bisa terjadi karena bulan ini adalah bulan Suro’
atau mengatakan ‘Sialan!Gara-gara angin ribut ini, kita gagal panen’
atau dengan mengatakan pula, ‘Aduh!! hujan lagi, hujan lagi’.
Lidah ini begitu mudah mengucapkan
perkataan seperti itu. Padahal makhluk yang kita cela tersebut tidak mampu
berbuat apa-apa kecuali atas kehendak Allah. Mencaci mereka pada dasarnya
telah mencaci, mengganggu dan menyakiti yang telah menciptakan dan mengatur
mereka yaitu Allah Ta’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,“Allah Ta'ala berfirman, ‘Manusia menyakiti Aku; dia
mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa,
Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’ ” (HR.
Bukhari dan Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,”Janganlah kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi,
beliau mengatakan hasan shohih)
Dari dalil-dalil ini terlihat bahwa
mencaci maki masa (waktu), angin dan makhluk lain yang tidak dapat berbuat
apa-apa adalah terlarang. Larangan ini bisa termasuk syirik akbar
(syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut
sebagai pelaku dari sesuatu yang jelek yang terjadi. Meyakini demikian berarti
meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk dan ini sama
saja dengan menyatakan ada pencipta selain Allah. Namun, jika diyakini yang
menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku dan
hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini termasuk keharaman, tidak
sampai derajat syirik. Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar pemberitaan,
-seperti mengatakan,’Hari ini sangat panas sekali, sehingga kita menjadi
capek’-, tanpa tujuan mencela sama sekali maka seperti ini tidaklah
mengapa.
# Bersumpah dengan
menyebut Nama selain Allah
Bersumpah dengan nama selain Allah
juga sering diucapkan oleh orang-orang saat ini, seperti ucapan, ‘Demi Nyi
Roro Kidul’ atau ‘Aku bersumpah dengan nama ...’. Semua perkataan
seperti ini diharamkan bahkan termasuk syirik. Karena hal
tersebut menunjukkan bahwa dalam hatinya mengagungkan selain Allah kemudian
digunakan untuk bersumpah. Padahal pengagungan seperti ini hanya boleh
diperuntukkan kepada Allah Ta’ala semata. Barangsiapa mengagungkan
selain Allah Ta’ala dengan suatu pengagungan yang hanya layak
diperuntukkan kepada Allah Ta’ala, maka dia telah terjatuh dalam syirik
akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam). Namun, apabila orang
yang bersumpah tersebut tidak meyakini keagungan sesuatu yang dijadikan
sumpahnya tersebut sebagaimana keagungan Allah Ta’ala, maka dia telah
terjatuh dalam syirik ashgor (syirik kecil yang lebih besar dari dosa
besar).
Berhati-hatilah dengan bersumpah
seperti ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda
yang artinya,”Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah
berbuat kekafiran atau kesyirikan.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dishahihkan
Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jaami’)
# Menyandarkan nikmat
kepada selain Allah
Perbuatan ini juga dianggap sepele
oleh kebanyakan orang saat ini. Padahal menyandarkan nikmat kepada selain Allah
termasuk syirik dan kekufuran kepada-Nya. Allah Ta’ala mengatakan
tentang orang yang mengingkari nikmat Allah dalam firman-Nya yang artinya,”Mereka
mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang kafir.” (An Nahl: 83)
Menurut salah satu penafsiran ayat
ini : ‘Mereka mengenal berbagai nikmat Allah (yaitu semua nikmat yang
disebutkan dalam surat An Nahl) dengan hati mereka, namun lisan mereka
menyandarkan berbagai nikmat tersebut kepada selain Allah. Atau mereka
mengatakan nikmat tersebut berasal dari Allah, akan tetapi hati mereka
menyandarkannya kepada selain Allah’.
Menyandarkan nikmat kepada selain
Allah termasuk syirik karena orang yang menyadarkan nikmat kepada selain Allah
berarti telah menyatakan bahwa selain Allah-lah yang telah memberikan nikmat
(ini termasuk syirik dalam tauhid rububiyah). Dan ini juga berarti dia telah
meninggalkan ibadah syukur. Meninggalkan syukur berarti telah menafikan
(meniadakan) tauhid. Setiap hamba mempunyai kewajiban untuk bersyukur atas nikmat
yang telah Allah berikan.
Contoh dari hal ini adalah
mengatakan ‘Rumah ini adalah warisan dari ayahku’. Jika memang cuma
sekedar berita tanpa melupakan Sang Pemberi Nikmat yaitu Allah, maka perkataan
ini tidaklah mengapa. Namun, yang dimaksudkan termasuk syirik di
sini adalah jika dia mengatakan demikian dan melupakan Sang Pemberi Nikmat
yaitu Allah Ta’ala.
Marilah kita berusaha tatkala
mendapatkan nikmat, selalu bersyukur pada Allah dengan memenuhi 3 rukun syukur,
yaitu: [1] Mensykuri nikmat tersebut dengan lisan, [2] Mengakui nikmat tersebut
berasal dari Allah dengan hati, dan [3] Berusaha menggunakan nikmat tersebut
dengan melakukan ketaatan kepada Allah. (Lihat I’anatul Mustafid,
hal. 148-149 dan Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, II/93)
Perbaikilah Diri
Jarang sekali manusia mengetahui
bahwa hal-hal di atas termasuk kesyirikan dan kebanyakan orang selalu
menyepelekan hal ini dengan sering mengucapkannya . Padahal Allah Ta’ala
telah berfirman yang artinya,”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik,
dan dia mengampuni dosa yang berada di bawah syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. (QS. An Nisa [4]: 116).
Oleh karena itu, sangat penting
sekali bagi kita untuk mempelajari aqidah di mana perkara ini sering dilalaikan
dan jarang dipelajari oleh kebanyakan manusia. Aqidah adalah poros dari seluruh
perkara agama. Jika aqidah telah benar, maka perkara lainnya juga akan benar.
Jika aqidah rusak, maka perkara lainnya juga akan rusak.
Hendaknya pula kita memperbaiki diri
dengan selalu memikirkan terlebih dahulu apa yang kita hendak ucapkan. Ingatlah
sabda Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam,”Boleh jadi
seseorang mengucapkan suatu kata yang diridhai Allah namun tidak ia sadari,
sehingga karena ucapannya ini Allah mengangkat derajatnya. Namun boleh jadi
seseorang mengucapkan suatu kata yang dimurkai Allah dan tidak ia sadari,
sehingga karena ucapannya ini Allah memasukkannya dalam neraka.” (HR.
Bukhari)
Jika kita sudah terlanjur melakukan
syirik yang samar ini, maka leburlah dengan do’a yang pernah diucapkan Nabi
kita shallallahu ‘alaihi wa sallam: ’Allahumma inni a’udzubika an
usyrika bika sya’an wa ana a’lamu wa astaghfiruka minadz dzanbilladzi laa
a’lamu’ (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan menyukutakan-Mu
dengan sesuatu padahal aku mengetahuinya. Aku juga memohon ampunan kepada-Mu
dari kesyirikan yang tidak aku sadari) (HR. Ahmad)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Langganan:
Postingan (Atom)